Teori-teori Belajar Awal
Di
setiap masa, sains adalah hal-hal yang dihasilkan oleh riset, dan riset tidak
lain adalah metode efektif yang telah ditemukan dan sesuai dengan zamannya.
Setiap langkah dalam kemajuan sains atau ilmu pengetahuan akan bergantung pada
langkah sebelumnya, dan proses ini tidak bisa dipercepat hanya dengan berharap,
(Boring, 1930).
Di awal abad ke-20,
disiplin psikologi yang baru terbentuk sedang mencari arah dan fokus. Studi
Watson tentang perilaku dengan tujuan menjelaskan hubungan antara stimuli dan
respons menjadi perspektif dominan. Asumsi utama behaviorisme adala bahwa
perilaku yang dapat diamati adalah fokus
studi, yang harus dipelajari adalah elemen yang paling sederhana dari perilaku,
dan proses proses belajar adalah behavioral. Pengkondisian reflex dalam
eksperimen Bekheterf dan Pavlov merefleksikan asumsi ini dan mendemonstrasikan
bahwa relasi natural antara stimulus dan reflex yang terasiosasikan dapat
diubah. Reset ini memuat asumsi bahwa sebab-sebab dari perilaku yang kompleks
akan dapat diungkap melatih reflex untuk merespon stimulus baru membutuhkan
pemasangan berulangkali antara stimulus tersebut dan stimulus yang secara
alamiah memunculkan reflex.
Sebagai hasilnya,
stimulus yang dikondisikan (CS) akan meninmbulkan respons yang dikondisikan
(CR). Ini disebut pengkondisian klasik. Model ini menjelaskan respons hewan
terhadap petunjuk atau isyarat yang diasosiasikan dengan bahaya dan
identifikasi motode untuk mengahadapi reaksi meladaptif pada hewan dan manusia.
Selain itu, model ini menjelaskan perkembangan conditional-compensatory
responses (CCRs) terhadap petunjuk sebelum pemberian obat dalam latar yang
biasa untuk pemberian obat. Fenopmena ini menjelaskan toleransi obat dan
overdosis obat.
Selain
mengajak orang lain untuk mendukung pendapat behaviorisme yang didasarkan pada
pengkondisian klasik, Watson juga mengembangkan teori emosi behavioral. Dia
berpendapat bahwa kehidupan emosi orang dewasa bersumber dari pengkondisian
reaksi emosional insting ( cinta, marah, takut) terhadap berbagai macam objek
dan peristiwa. Watson menunjukkan teorinya dalam eksperimen dengan Albert, bayi
usia 11 bulan. Reaksi takut Albert dikondisikan ke tikus putih dan reaksi ini
di transfer ke kelinci putih. Periset lain, Mary Cover Jones, menunjukkan
penghapusan pengkondisian reaksi takut anak dengan pelan pelan memperkenalkan
objek yang ditakuti saat anak melakukan aktivitas yang disenanginya.
Riset baru baru ini
mengindikasikan bahwa reaksi parental yang dipasangkan dengan stimulus baru
seperti laba laba mainan dari karet, akian mempengaruhi reaksi pendekatan atau
penghindaran anak mereka. Di kelas, guru harus memilih aktivitas untuk
mengawali pelajaran sekolah yang cenderung menimbulkan reaksi pendekatan
ketimbang reaksi penghindaran atau kecemasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar