Selasa, 17 September 2013

Teori-teori Belajar Awal

Di setiap masa, sains adalah hal-hal yang dihasilkan oleh riset, dan riset tidak lain adalah metode efektif yang telah ditemukan dan sesuai dengan zamannya. Setiap langkah dalam kemajuan sains atau ilmu pengetahuan akan bergantung pada langkah sebelumnya, dan proses ini tidak bisa dipercepat hanya dengan berharap, (Boring, 1930).

        Di awal abad ke-20, disiplin psikologi yang baru terbentuk sedang mencari arah dan fokus. Studi Watson tentang perilaku dengan tujuan menjelaskan hubungan antara stimuli dan respons menjadi perspektif dominan. Asumsi utama behaviorisme adala bahwa perilaku  yang dapat diamati adalah fokus studi, yang harus dipelajari adalah elemen yang paling sederhana dari perilaku, dan proses proses belajar adalah behavioral. Pengkondisian reflex dalam eksperimen Bekheterf dan Pavlov merefleksikan asumsi ini dan mendemonstrasikan bahwa relasi natural antara stimulus dan reflex yang terasiosasikan dapat diubah. Reset ini memuat asumsi bahwa sebab-sebab dari perilaku yang kompleks akan dapat diungkap melatih reflex untuk merespon stimulus baru membutuhkan pemasangan berulangkali antara stimulus tersebut dan stimulus yang secara alamiah memunculkan reflex. 

Sebagai hasilnya, stimulus yang dikondisikan (CS) akan meninmbulkan respons yang dikondisikan (CR). Ini disebut pengkondisian klasik. Model ini menjelaskan respons hewan terhadap petunjuk atau isyarat yang diasosiasikan dengan bahaya dan identifikasi motode untuk mengahadapi reaksi meladaptif pada hewan dan manusia. Selain itu, model ini menjelaskan perkembangan conditional-compensatory responses (CCRs) terhadap petunjuk sebelum pemberian obat dalam latar yang biasa untuk pemberian obat. Fenopmena ini menjelaskan toleransi obat dan overdosis obat.

          Selain mengajak orang lain untuk mendukung pendapat behaviorisme yang didasarkan pada pengkondisian klasik, Watson juga mengembangkan teori emosi behavioral. Dia berpendapat bahwa kehidupan emosi orang dewasa bersumber dari pengkondisian reaksi emosional insting ( cinta, marah, takut) terhadap berbagai macam objek dan peristiwa. Watson menunjukkan teorinya dalam eksperimen dengan Albert, bayi usia 11 bulan. Reaksi takut Albert dikondisikan ke tikus putih dan reaksi ini di transfer ke kelinci putih. Periset lain, Mary Cover Jones, menunjukkan penghapusan pengkondisian reaksi takut anak dengan pelan pelan memperkenalkan objek yang ditakuti saat anak melakukan aktivitas yang disenanginya.

Riset baru baru ini mengindikasikan bahwa reaksi parental yang dipasangkan dengan stimulus baru seperti laba laba mainan dari karet, akian mempengaruhi reaksi pendekatan atau penghindaran anak mereka. Di kelas, guru harus memilih aktivitas untuk mengawali pelajaran sekolah yang cenderung menimbulkan reaksi pendekatan ketimbang reaksi penghindaran atau kecemasan   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar