GANGGUAN DALAM BELAJAR
Pelajar yang tidak biasa (exceptional) adalah anak-anak yang memiliki gangguan dan anak-anak yang tegolong berbakat.
Gangguan
1. Gangguan indra
- · Gangguan penglihatan
Anak-anak yang menderita low vision punya jarak pandang antara 20/70 dan 20/200 ( pada skala Snellen dimana angka normalnya adalah 20/20 ) apabila dibantu lensa korektif.
Anak yang ‘buta secara edukasional’ ( educationally blind ) tidak bisa menggunakan penglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran dan sentuhan untuk belajar.
Salah satu tugas penting untuk mrngajar anak yang menderita gangguan atau kerusakan penglihatan ini adalah menentukan modalitas (seperti sentuhan atau pendengaran) yang dengannya murid dapat belajar dengan baik. Anak yang lemah penglihatannya akan lebih baik disuruh duduk di bangku yang paling depan di kelas.
- · Gangguan Pendengaran
Anak yang tuli sejak lahir atau menderita tuli pada saat masa kanak-kanak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya. Pendekatan pendidikan untuk membantu anak yang punya masalah pendengaran terdiri dari dua kategori : pendekatan oral (metode membaca gerak bibir, speech reading untuk mengajar) dan pendekatan manual (bahasa isyarat dan menghitung jari).
- · Gangguan ortopedik biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi.
- · Gangguan kejang-kejang. Jenis yang paling kerap dijumpai adalah epilepsy, gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.
- · Retardasi mental, kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ nya dibawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Tipe dari retardasi mental ialah down syndrome dan fragile X syndrome.
- · Gangguan artikulasi adalah problem dalam pengucapan suara secara benar
- · Gangguan suara tampak dalam ucapan yang tidak jelas, keras, terlalu kencang, terlau tinggi atau terlalu rendah.
- · Gangguan kefasihan gangguan yang biasanya disebut “gagap”.
- · Gangguan bahasa merupakan kerusakn signiifikan dalam bahasa reseptif (penerimaan dan pemahaman bahasa) dan bahasa ekspresif (kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pikiran dan berkomunikasi dengan orang lain) anak.
Learning disability dimana :
1. Anak punya intelegensi normal atau di atas rata-rata
2. Kesulitan setidaknya dalam satu atau lebih mata pelajaran
3. Tidak punya problem atau gangguan lain, seperti retrdasi mental yang menyebabkan kesulitan.
Problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, ktakutan yanbg berkaitan dengan persoaln pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional.
Daftar Pustaka:
Santrock,J.W. 2008. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua.Jakarta: Prenada Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar